Thursday, February 19, 2015

Jenis Jenis Ketidakpastian Pengukuran


Teori ketidakpastian atau sering juga disebut dengan teori kesalahan atau teori ralat menyatakan bahwa disetiap pengukuran pasti terdapat kesalahan. Atau dalam arti lain nilai dari sebuah proses pengukuran belum benar-benar menggambarkan nilai besaran yang diukur. Berikut ini beberapa jenisketidakpastian beserta sumbernya yang sering kita jumpai.

Ketidakpastian Bersistem

1.  Kesalahan Kalibrasi
Cara memberi nilai skala pada saat pembuatan alat tidak tepat sehingga berakibat setiap kali alat dipergunakan, suatu ketidakpastian melekat pada hasil pengukuran. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat tersebut dengan alat baku. Alat baku, meskipun buatan manusia juga dianggap sempurna (pada alat tersebut hampir tidak terdapat kesalahan apapun).

2.  Kesalahan Titik Nol
Titik nol alat tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk. Atau jarum tidak kembali tepat pada angka nol.

3.  Kelelahan Komponen Alat
Misalnya dalam pegas, pegas yang telah dipakai beberapa lama dapat agak melembek hingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk.

4.  Gesekan
Gesekan akan selalu timbul antara bagian yang satu yang bergerak terhadap bagian alat yang lain.

5. Paralak
Kesalahan ini timbul apabila pada waktu membaca sekala, pengamat tidak tegak lurus di atas jarum penunjuk. Banyak alat ukur yang memakai jarum penunjuk, deilengkapi suatu cermin yang terpasang di bawah jarum untuk menghindari paralak.

6.  Keadaan Saat Bekerja
Pemakaian alat dalam keadaan yang berbeda dengan keadaan pada waktu alat dikalibrasi (pada suhu, tekanan, dan kelembaban udara yang berbeda) akan menyebabkan terjadinya kesalahan.

Ketidakpastian Rambang

1.  Gerak Brown Molekul Udara
Seperti kita ketahui bahwa molekul udara senantiasa dalam keadaan begerak yang sangat tidak teratur sifatnya: gerak rambang. Gerak ini pada saat-saat yang tidak dapat ditentukan mengalami fluktuasi dalam arti jumlah molekul yang bergerak ke suatu arah senantiasa secara tiba-tiba dapat menjadi besar atau kecil. Ini menyebabkan penunjuk jarum alat yang sangat halus (seperti micro-galvanometer) terganggu karena tumbukan molekul udara.

2.  Fluktuasi Pada Tegangan Jarum Listrik
Tegangan PLN atau yang kita peroleh dari aki atau baterai selalu berfluktuasi, yaitu mengalami perubahan kecil yang tidak teratur (rambang) dan berlalu sangat cepat. Ini jelas mengganggu pengukuran besaran listrik.

3.  Landasan Yang Bergetar
Alat yang sangat peka terhadap getaran (seperti seismograf) dapat terganggu oleh landasan yang bergetar. Seperti dimaklumi kerak bumi selalu dalam keadaan bergetar karena hempasan ombak samudera yang terus menerus dan kesibukan lalu-lintas.

4.  Bising
Bising adalah gangguan yang selalu kita dapatkan pada alat elektronik. Ia berupa fluktuasi yang cepat pada tegangan dalam alat karena komponen alat memiliki temperature.

5.  Radiasi Latarbelakang
Radiasi kosmos dari angkasa luar dapat merupakan gangguan pada pengukuran dengan alat pencacah karena akan terhitung sewaktu kita mengukur dengan pencacah elektronik.

Kesalahan Pengamat
Kesalahan ini disebabkan karena keteledoran ataupun kemampuan dalam penggunaan instrument ukur yang rendah dari pengamat. Oleh sebab itu sebelum melakukan pengukuran kita wajib mengerti cara kerja alat dan langkah-langkah penggunaannya.


Setiap ketidakpastian di atas walaupun sulit dihindari namun dapat diperkecil. Penanggulangannya dapat disesuaikan dengan jenis ketidakpastian yang menghinggapinya. Jika terletak pada ketidakpastian bersistem dapat dilakukan pengkalibrasian ulang alat atau menggantinya dengan yang baru. Namun jika ketidakpastian berbentuk rambang, maka perlu adanya pengkondisian sistem atau objek yang akat diukur terhadap sumber gangguannya. Untuk itu semua sumberketidakpastian harus sudah diketahui sebelum pengukuran dilakukan. Selain itu, untuk mendapatkan nilai pengukuran mendekati kebenaran dapat dilakukan dengan teknik pengukuran berulang.
Facebook Comments
0 Blogger Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

0 komentar: