Thursday, April 2, 2015

Teblek | Perangkap Burung Efektif

Sumber gambar: fotografer.net

WARNING!!! Artikel ini tidak dimaksudkan bagi kamu yang berniat jahat atau menyakiti hewan. Artikel ini mungkin dapat membantu bagi yang berkeinginan serius memelihara burung, penelitian, serta mungkin sedang tersesat dan kelaparan di hutan. Sayangilah makhluk disekitarmu, bijaklah dalam berinteraksi dengan alam sekitar. Karena Allah telah menciptakan alam ini untuk kebaikan kita semua.

Perangkap burung ini dinamakan dengan Teblek (baca e seperti kedelai). Perangkap ini sangat unik, karena hanya dibutuhkan peralatan sederhana dan efektif. Ane dapetin perangkap seperti ini saat masih tinggal di Banyuwangi, daerahnya sekilas ane ceritain di cerpen ‘Negeri Ilusi Petak 8’. Anak-anak di daerah ini umumnya setelah pulang sekolah mencari rumput ternak atau hanya bermain di sekitar dusun dan kebun kopi. Diperkebunan kopi ini banyak sekali burung, berbagai jenis burung bisa ditemukan di sini mulai dari burung puyuh (Arborophila javanica) sampai merak hijau (Pavo muticus) yang eksotis. Sehingga tak jarang jika anak-anak di sini banyak akal untuk mendapatkan burung, mulai dari ndedeki sangkarnya sampai dengan cara kekerasan dengan ketapel dan senapan angin.

Teblek atau jika diubah menjadi kata kerja menjadi neblek, adalah perangkap yang dibuat untuk menangkap burung pemakan buah seperti kutilang (Pycnonotus aurigaster) dan trocok atau trucuk (Pycnonotus goiavier). Setidaknya kami memang tidak pernah menggunakan perangkap ini untuk jenis burung lain. Suara burung kutilang yang merdu kan khas dengan nada-nada tingginya sangat menarik bagi kami untuk memilikinya. Sekedar menjadi kebanggaan untuk menggantungnya di depan beranda rumah.

Perangkap ini hanya membutuhkan dua bahan dan umpan. Bahannya yang pertama yaitu batu pipih dengan lebar satu jengkal dan bobot tak lebih dari satu kilo, digunakan untuk penutup jebakan. Lubang di tanah berbentuk segi empat dengan lebar disesuaikan dengan lebar batunya dan dalamnya 10-15 centimeter. Ranting yang dipotong jadi tiga bagian. Serta umpan dari buah papaya masak atau jika tidak ada bisa menggunakan pisang. Buah ini sangan banyak diantara kebun kopi kami sampai-sampai kami tak sempat memetiknya hingga habis dimakan burung dan monyet.

Pemasangan perangkap ini juga sangan mudah. Jika kamu belum pernah melihatnya pun akan dipastikan bisa jika mengikuti petunjuknya dengan benar. Mungkin nanti jika sempat akan ane lampirin fotonya. Pertama pilih daerah yang kamu yakini menjadi tempat bermain burung-burung itu. Siapkan peralatan dan umpannya lalu buat lubang dengan bentuk dan ukuran seperti dijelaskan di atas. Lalu tancapkan satu potong ranting  di sudut depan lubang dengan ujungnya sekitar 2 centimeter dari bawah bibir lubang. Lalu letakkan ranting kedua secara horizontal dengan ujungnya di atas ranting pertama. Selanjutnya timpa dengan ranting ketiga dengan posisi vertical menumpu pada ranting kedua (ketiga ranting ujungnya bertemu di satu titik). Letakkan batu di pinggir lubang dan tahan dengan ranting ketiga. Lebih jelas bisa dilihat pada sketsa sederhana di bawah artikel ini. Usahakan posisi batu tidak lebih dari 45 derajat dari tanah serta ranting ketiga miring sekitar sepuluh derajat dari posisi vertical agar mudah tergeser ketika burung hinggap di ranting kedua.

Langkah selanjutnya adalah dengan memberi umpan di dalam lubang dan di sekitar. Umpan di dalam lubang usahakan lebih besar agar menarik burung untuk masuk. Serta umpan dibagian luar hanya sekedar untuk memancing burung supaya turun dan mendekat ke lubang, dibagian depan sebagai tambahan bisa dipasang semacam antena dengan umpan di atasnya biar lebih menonjol.

Cara kerja perangkap ini yaitu ketika burung melihat umpan di sekitar perangkap, burung-burung akan turun dan memakannya. Karena umpan di luar hanya sedikit maka dia akan mendekat dan masuk ke dalam lubang untuk mengambil makanan yang lebih banyak. Ketika masuk ke lubang, burung akan hinggap di ranting yang horizontal (ranting kedua). Karena berat tubuh burung, ranting kedua akan menggeser kedudukan ranting ketika yang menumpu pada batu sehingga jatuh dan menyebabkan batu menutup dan memerangkap si burung. Simpel kan?!



Keuntungannya dengan perangkap ini yaitu burung yang didapat yaitu burung dewasa yang sudah bisa berkicau. Namun sayangnya burung yang kita dapat sudah terbiasa hidup bebas dan akan sulit sekali untuk dipelihara. Jika kita paksapun kemungkinan malah akan menyakitinya karena dia akan berusaha kabur dengan menabrak jeruji kandangnya yang jika terus-terusan bisa menyebabkan luka dan jika parah burung bisa mati. Beda dengan burung yang dipelihara sejak kecil, walaupun lama menunggunya namun burung itu akan terbiasa hidup dengan kita. Jikapun dilepaskan pasti akan balek lagi.


Facebook Comments
0 Blogger Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

0 komentar: