Sumber gambar: deviantart.net |
Jika kamu ambil sebuah roti yang bulat. Benar-benar bulat. Lalu setiap
dua jam kamu bagi menjadi dua. Dua jam berikutnya separonya tadi kamu bagi jadi
dua. Separo dari separonya tadi dua jam berikutnya lagi kamu bagi jadi dua. Dan
seterusnya setiap dua jam sekali kamu bagi roti tadi. Sampai sekecil apakah
kira-kira kamu membagi roti tadi?
Seperti itulah kira-kira menjelaskan proses peluruhan zat-zat radioaktif.
Waktu dua jam sekali adalah waktu paruh peluruhan dan roti adalah jumlah zat
radioaktifnya.
Waktu paru atau dalam bahasa inggrisnya half life, adalah waktu yang diperlukan untuk sejumlah massa zat
radioaktif meluruh menjadi separuh dari jumlahnya semula. Waktu peluruhan ini
akan tetap untuk suatu unsur radioaktif yang sama tak peduli berapapun jumlah
awalnya, dia akan meluruh menjadi setengahnya dalam waktu paruh yang tetap.
Selanjutnya jumlah setengahnya tersebut akan meluruh menjadi setengahnya lagi
(dengan kata lain seperempat dari jumlah awal) dengan waktu yang sama dengan
meluruhnya jumlah setengah yang awal. Biar lebih jelas perhatikan lah tabel yang
ada di bawah. Karena terus menerus meluruh dengan jumlah separu dari jumlah
awal pada waktu yang sama, maka seolah-olah unsur radioaktif tersebut tidak
akan pernah habis. Waktu habisnya tidak dapat dipastikan. Ujung dari grafik
tersebut seakan tidak pernah sampai titik 0 (nol). Sifat ini dinamakan dengan
asimtotis.
Waktu paruh dari suatu unsur radioaktif secara matematis adalah:
Dengan lamda adalah tetapan peluruhan atau tetapan
disintegrasi (s^-1). Kemungkinan terjadinya peluruhan per satuan waktu.
Dalam meluruh zat radioaktif atau zat dengan inti tidak stabil akan
membentuk inti dan partikel baru dengan memenuhi hukum-hukum kekekalan
massa-energi, momentum, muatan listrik, dan momentum sudut total. Artinya
besaran-besaran ini sebelum dan setelah peluruhan haruslah tetap sama.
Setiap jenis unsur radioaktif memiliki waktu paruhnya masing-masing.
Sebagai contoh Plutonium memiliki waktu paruh 24.100 tahun, Karbon C-14 selama
5760 tahun, Fosfor P-32 adalah 14,3 hari, Nitrogen N-13 sepuluh detik, dan
masih banyak lagi. Manfaat dari waktu paruh diantaranya adalah penetapan umur
fosil atau sisa makhluk hidup dengan menggunakan isotop karbon C-14. |Tunggu
artikel selanjutnya tentang penentuan umur fosil dengan perhitungan C-14|.
Referensi:
Funk & Wagnalls Standard Reference Volume 12. 1962. New York:
Standard Reference Works Publishing Company, Inc.
Kusminarto. Esensi Fisika Modern. 2011. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
0 komentar:
Post a Comment