Sunday, March 15, 2015

3 Perisai Bumi



Sungguh bersyukur tiada terhentinya bagi kita manusia yang Allah tempatkan di planet Bumi, bukan di planet lain. Planet Bumi memilki kondisi geografis dan klimatologis yang cocok bagi makhluk hidup untuk mendiaminya. Juga komponen yang mampu menunjang kelangsungan kehidupan seperti oksigen, nitrogen, dan air. Selain itu ternyata Allah juga memberikan beberapa perlindungan bagibumi. Setidaknya ada tiga buah perisai yang melindungi bumi.

     1.    Lapisan atmosfer
Atmosfer bumi ternyata selain menjadi tempat terjadinya perubahan cuaca dan iklim serta mempertahankan kondisi temperatur permukaan bumi juga memiliki fungsi sebagai tameng. Untuk ini mungkin kita semua sudah mengetahui jika setiap benda angkasa yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi akan terbakar. Sebuah asteroid atau benda angkasa lain dalam bentuk padatan akan mengalami gesekan dengan partikel udara ketika memasuki lapisan atmosfer bumi dan menimbulkan panas yang mampu membakarnya. Sehingga dengan demikian batu-batuan atau serpihan sampah ruang angkasa tidak sampai ke permukaan tanah. 

Proses terbakarnya benda-benda angkasa yang memasuki permukaan bumi dipegaruhi oleh ukuran, kecepatan benda tersebut menerobos atmosfer, sudut ketika memasuki lapisan atmosfer, dan juga tekstur permukaannya. Dengan demikian ada batuan meteor yang habis terbakar dan juga terkadang ada yang sampai ke permukaan tanah. Tapi biasanya yang sampai ke permukaan tanah tinggal berukuran kecil sisa dari pembakaran di angkasa. Walaupun dalam sejarahnya juga pernah ada meteor yang menumbuk permukaan bumi dengan ukuran besar. Seperti yang dapat kita lihat sisanya membentuk kaldera yang cukup besar. Bahkan dikatakan sebagai salah satu sebab musnahnya makhluk hidup purba.

Namun coba bayangkan jika atmosfer bumi tidak memiliki kemampuan membakar meteor. Pasti sekarang selain hujan air juga ada hujan batu. Ngeri gak?

     2.    Lapisan Ozon
Ozon yang memiliki rumus kimia O3 terbentuk dari hubungan valensi tiga buah atom oksigen. Walaupun terbentuk dari gabungan atom-atom oksigen, ozon ternyata sangat beracun bagi makhluk hidup berbeda dengan ‘saudara kandungnya’ O2. Ozon sendiri terbentuk dari partikel oksigen yang terpapar sinar ultra violet dari matahari. Ozon terletak pada lapisan stratosfer bumi, pada ketinggian 19-28 km dari permukaan bumi. Walaupun beracun ternyata keberadaan ozon sangat penting bagi kelangsungan kehidupan bumi. Ozon mampu menyerap sebagian besar gelombang ultra violet yang memasuki lapisan atmosfer bumi. Sinar ultraviolet berbahaya bagi tubuh manusia terutama jenis UV-B dan UV-C. Paparan terus menerus dari sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan mata.

Walaupun demikian manusia ternyata masih kurang bersyukur atas karunia tersebut. Atau setidaknya masih terlambat menyadari pentingnya lapisan ozon bagi bumi. Penggunaan zat pendingin CFC dan beberapa pestisida pada akhir 70-an menjadikan lapisan ozon terkikis. Untuk itu penggunaan CFC sekarang dilarang. Namun beberapa tahun terakhir ini ada kabar yang melegakan bahwa lapisan ozon mengalami kenaikan di atas 4 persen pada kurun waktu beberapa tahun terakhir. Peningkatan jumlah lapisan ozon tersebut dipicu meningkatnya kadar gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Walaupun peningkatan gas rumah kaca juga mengakibatkan peningkatan suhu rata-rata bumi (baca global warming).

     3.    Medan Magnetik Bumi
Sebagai magnet alam, bumi memiliki medan magnetik yang cukup besar dan kuat. Bukan tidak ada manfaatnya bumi memiliki medan magnetic yang begitu besar. Medan magnetik bumi yang kira-kira sebesar 30 x 10^-5 G ini ternyata menjadi tabir atau pelindung dari serbuan angin matahari. Angin matahari adalah aliran partikel bermuatan dari lontaran plasma panas korona matahari. Muatan positif dan negatif bergerak dengan kecepatan 300 hingga 1000 km/detik menuju bumi. Namun dengan keberadaan medan magnetik bumi, partikel bermuatan tersebut mampu disimpangkan dengan gaya sebesar ev x B sehingga tidak menembus permukaan bumi. Sebagai gambaran dapat dilihat pada ilustrasi di atas.

Penyimpangan muatan angin matahari ini ternyata juga menghasilkan fenomena alam yang menarik dan indah. Jika kita berkunjung ke daerah lingkar kutub atau yang mendekatinya, kita akan menyaksikan kilauan cahaya yang disebut aurora |baca tentang  Aurora |.  Aurora terbentuk karena hasil benturan partikel angin matahari yang telah dibelokkan kea rah kutub dengan lapisan atmosfer bumi. Namun ujung aurora ini akan berakhir pada ketinggian 100 meter dari muka bumi. Mungkin suatu saat sumber muatan alami ini dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai pembangkit listrik yang bebas polutan. Bahkan saking besarnya tegangan yang dihasilkan akan mampu menerangi seluruh permukaan bumi.
Facebook Comments
0 Blogger Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

0 komentar: