Saturday, September 6, 2014

Pengertian dan Sejarah Muatan Listrik



Kita yang hidup di jaman sekarang pastilah mengenal listrik. Hampir semua aktivitas kita ditopang oleh energi listrik. Sehingga tidak heran jika jaringan listrik padam dalam beberapa menit saja banyak orang sudah uring-uringan. Bayangkan bagaimana dengan daerah yang belum terjamah listrik. Bagaimana juga manusia dulu hidup tanpa menggunakan listrik atau bahkan belum mengenal listrik. Untuk itu kita perlu mengenal listrik dari dasarnya.

Sebuah batang plastik jika kita gosokkan dengan bulu hewan atau rambut kita sendiri dan didekatkan dengan benda-benda ringan seperti kertas, maka batang tersebut akan menarik kertas dan menempel padanya. Percobaan ini telah kita kenal sejak kita duduk di bangku SD dengan menggunakan penggaris plastik. Kalo kamu belum pernah, yah silahkan dicoba untung-untung dapat trik sulap dan mainan baru. Namun ternyata fenomena ini pun belum cukup untuk menjelaskan tentang adanya listrik.

Selanjutnya kita menggantung sebatang plastik yang digosok dengan bulu dan digantung pada seutas tali sehingga dapat berputar bebas. Lalu kita ambil batang plastik kedua dan kita gosok juga dengan bulu. Batang plastik kedua yang telah kita gosok dengan bulu kita dekatkan ke batang plastik pertama yang juga telah digosok. Apa yang terjadi antara keduanya adalah adanya tolakan antara keduanya ditandai dengan bergeser atau berputarnya batang plastik yang digantung pada benang. Di sinilah manusia mulai bertanya lebih lanjut, ada apa diantara kedua batang plastik yang digosok dengan bulu tersebut. Peristiwa ini ternyata juga teramati pada batang gelas atau kaca yang digosok dengan kain sutera. Namun jika antara batang plastik yang kita gosok dengan bulu dan batang kaca yang kita gosok dengan sutera kita dekatkan maka kedua batang tersebut terjadi tarik menarik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketika suatu benda berinteraksi secara langsung seperti digosok dengan benda lain, maka benda tersebut dikatakan bermuatan atau termuati.


Benjamin Franklin seorang ilmuan da negarawan besar Amerika mengusulkan sebuah model mengapa semua ini terjadi. Dia menyatakan bahwa pada keadaan normal sebuah benda memiliki sejumlah muatan, dan jika benda-benda tersebut digosokkan maka muatannya akan berpindah dari benda satu ke yang lainnya. Salah satu benda melepaskan muatan dan benda lainnya menerima muatan. Muatan benda-benda yang digosok ada dua jenis dan diberi tanda positif dan negatif. Selanjutnya atas dasar perjanjian Franklin, batang plastik yang digosok dengan bulu menerima muatan negatif atau bulu menerima muatan positif dari batang plastik. Batang gelas menerima muatan positif ketika digosok dengan sutera atau dengan kata lain kain sutera menerima muatan negatif dengan jumlah yang sama seperti muatan positif yang diterima batang gelas.

Saat ini kita ketahui bahwa ketika batang gelas kita gosok dengan sutera, elektron-elektron pada gelas berpindah pada kain sutera. Sehingga batang gelas bermuatan positif dengan kehilangan elektron dan kain sutera bermuatan negatif dengan kelebihan elektron. Muatan yang sama akan saling tolak menolak sedangkan muatan yang berbeda akan saling tarik menarik karena semua benda memiliki kecenderungan untuk berada pada kondisi normal yang netral.

Setiap benda tersusun oleh atom-atom yang di dalamnya terdiri dari inti dan selimut elektron. Inti sendiri terdiri dari proton dan neutron. Proton merupakan partikel positif dan elektron merupakan partikel negatif sedangkan neutron tak bermuatan. Pada kondisi normal jumlah elektron dan proton suatu benda adalah sama. Dan ketika terjadi gesekan dengan benda lain maka elektron sebagai penyusun kulit atom dapat berpindah ke atom benda lain. Sehingga ada benda yang kelebihan jumlah elektron jika dibandingkan dengan protonnya, maka benda tersebut dikatakan bermuatan negatif. Sedangkan benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif karena jumlah protonnya lebih banyak daripada jumlah elektronnya.

Demikianlah sekilas tentang pengertian dan sejarah dari muatan listrik. Semoga bermanfaat. Pada artikel selanjutnya kita akan bahas ‘besar dan satuan dari muatan listrik’.
Facebook Comments
0 Blogger Comments
Facebook Comments by Blogger Widgets

0 komentar: